SMA Negeri 2 Pamekasan Melaksanakan Simulasi Siaga Bencana dengan tema Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB)
Dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana yang jatuh pada tanggal 26 April 2024, SMA Negeri 2 Pamekasan mengadakan simulasi siaga bencana (Gempa Bumi). Diawali dengan kegiatan proses pembelajaran di dalam kelas. Pada pukul 06.55 WIB para siswa memulai pembelajaran dengan mengaji yasin terlebih dahulu setiap hari Jum'at.
Awalnya, pembelajaran berlangsung dengan kondusif, namun pada pukul 07.45 tiba-tiba terjadi gempa bumi dan sirine tanda gempa bumi berbunyi yang membuat para murid dan guru menjadi panik, di tambah bunyi kentongan yang di bunyikan oleh anak-anak OSIS SMA Negeri 2 Pamekasan tanda adanya peringatan gempa.
Para guru yang ada di dalam kelas mengkoordinasi para murid untuk berlindung di tempat yang aman yaitu berlindung di bawah meja. Setelah keadaan dirasa aman, para guru dan murid keluar dari kelas dan berlarian untuk berkumpul di lapangan upacara sebagai titik kumpul jika terjadi bencana alam terutama Gempa Bumi.
Kepala SMA Negeri 2 Pamekasan Drs. Ali Umar Arhab, M.Pd. segera melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk mengevakuasi korban dan mendata kerusakan sarana prasarana sekolah karena bencana alam.
Anggota PMR unit SMA Negeri 2 Pamekasan segera melakukan koordinasi dengan Wakil kepala sekolah bagian kesiswaan bapak Khairil Hidayat, M.Si. dan menyisir lokasi gempa dengan maksud untuk mencari korban gempa, baik luka ringan maupun luka berat. Wakil kepala sekolah bagian Humas Ibu Faridatul Aisiyah, S.Pd. pun segera menghubungi puskesmas dan rumah sakit terdekat untuk segera membawa korban gempa untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
Data yang berisi jumlah korban gempa dan kerusakan sarana dan prasarana sekolah segera dilaporkan kepada kepala SMA Negeri 2 Pamekasan agar segera di komunikasikan kepada pihak-pihak terkait.
Sekolah siaga bencana dapat diwujudkan dengan melibatkan seluruh stakeholder seperti kepala sekolah, guru, murid dan warga sekolah lainnya. Di samping itu, masyarakat yang tinggal di sekitar sekolah, orang tua/Wali Murid, organisasi terkait kebencanaan dan pendidikan, dan pemerintah daerah juga berperan dalam menunjang terwujudnya sekolah siaga bencana.
Mengingat pentingnya dukungan dan bimbingan dari pihak di luar sekolah dalam membangun sekolah siaga bencana. Hal ini sangat penting karena untuk melindungi warga sekolah jika terjadi bencana.
0 komentar:
Posting Komentar