Sabtu, 12 November 2022

SMA Negeri 2 Pamekasan dalam memperingati Hari Pahlawan (10 NOPEMBER)





SAMBUTAN PEMBINA UPACARA 10 NOPEMBER (Hari Pahlawan)

Hari Kamis, Tanggal 10 Nopember 2022

Oleh : Moh. Hairuddin, S.Sos. M.MPd (Waka  Humas SMA Negeri 2 Pamekasan)


Assalamualaikum Wr. Wb.

Anak-anakku siswa Smada, Calon Pemimpin besar masa depan bangsa  yang bapak banggakan.

Hari ini kita melaksanakan upacara yang sangat spesial, untuk mengenang sekaligus sebagai bentuk rasa terimakasih kita kepada para Pahlawan bangsa. Tanggal 10 Nopember  sebagai hari Pahlawan bagi bangsa Indonesia.

Bertitik tolak dari peristiwa 10 Nopember, dalam perspektif sosiologi, ijinkan saya melalui mimbar upacara memberi judul “Dahsatnya Cinta”

Cinta sejati mendengar apa yang tidak dikatakan, mengerti apa yang tidak dijelaskan, sebab cinta tidak datang dari bibir, lidah ataupun pikiran melainkan datangnya dari hati. Ketika perasaan cinta terhadap bangsa dan negara merasa terusik dengan agresi tentara  penjajah,  di Surabaya., Para pejuang bangsa Tanpa pikir panjang anak isteri tercinta ditinggalkan, harta benda dikorbankan hanya satu tekad mempertahankan kemerdekaan. Cinta selalu menspesialisasikan  sesuatu yang dicintai, kecintaan terhadap kemerdekaan membuat kecil kecintaan terhadap yang lain. Ada harapan besar dibalik Pekik Takbir ALLAHU AKBAR yaitu hari esok harus tetap ada senyum yang indah, senyum kemerdekaan bagi generasi muda.

Kilas balik dari peristiwa tersebut muncullah pertanyaan dalam hati kita sebagai warga sekolah, seberapa besar cintanya kita terhadap SMAN 2 Pamekasan, Seberapa besar pengorbanan yang akan kita berikan untuk kemajuan SMAN 2 Pamekasan? pertanyaan ini  tidak butuh jawaban dari  bibir kita, tapi jadikanlah  renungan dan introspeksi bagi kita semua warga sekolah.

Anak-anakku siswa-siswi smada yang saya cintai sayangi,

Sungguh miris dan amat prihatin  ketika bicara cinta terhadap smada, selama ini kita hanya ditataran retorika cinta, belum menjadi bagian nafas kita dalam bermasyarakat di SMAN 2 Pamekasan ini. Kenapa demikian, perilaku kita jauh dari rasa cinta, satu contoh nyata  hampir disetiap kelas yang namanya sampah luar biasa banyaknya  belum lagi yang dikolong bangku, guru masuk kelas disambut oleh onggokan sampah, muncullah pertanyaan baru apakah perilaku seperti ini juga dilakukan di rumah ?

Kalau tidak, kenapa harus terjadi disekolah ?  belum yang corat coret tembok, bangku dan perbuatan – perbuatan lain yang kurang terpuji. Melalui upacara hari ini mari kita berubah, demi smada tercinta.

Kita tidak diwajibkan untuk mencapai sukses. Tetapi sebagai kewajiban kita adalah memproses agar kesuksesan itu tercapai,

Anakku siswa siswa smada yang saya banggakan

Waktu bukanlah ukuran untuk berprestasi, mari kita terus berinovasi untuk bekal diri dan untuk kamajuan smada tercinta, tetap semangat.

Wassalamualaikum Wr. Wb.


 

0 komentar:

Posting Komentar